Biasanya ketika saya membuka instagram, yang saya cari pertama kali berita-berita terbaru dari akun media yang terpercaya.
Berita-berita ini tentang berbagai peristiwa yang baru terjadi dari seluruh pelosok tanah air. Dan cara penyampaiannya cukup menarik dan unik, menurut saya. Karena ditulis dengan kalimat-kalimat yang sangat jelas dan padat, tidak bertele-tele dan langsung ke inti persoalan.
Saya lama berpikir. Kok bisa, ya? Media sosial dijadikan tempat melansir berita seperti ini. Saya pun kemudian memperhatikan bagaimana teknis penulisan berita tersebut. Mari cermati contoh berita yang saya ambil dari akun instagram @kompascom berikut ini.
Mari kita mencermati teknis penulisannya satu demi satu.
1. Judul
Judul berita lebih menekankan pada What (apa peristiwanya : “Penampungan Penjualan Ginjal Jaringan Internasional”) dan Where (dimana tempat terjadinya : “Kontrakan di Bekasi”).
Namun, ketika ditulis untuk menjadi judul berita, aspek “dimana tempat terjadinya peristiwa” lebih menjadi fokus utama.
Hal ini disebabkan adanya keinginan untuk menunjukkan “tempat” tersebut diduga melakukan kegiatan yang melanggar hukum (“Diduga Jadi Penampungan Penjualan Ginjal Jaringan Internasional”).
Sehingga, penulisan judul berita merangkum tentang “dimana tempatnya dan sedang terjadi apa – Kontrakan di Bekasi Diduga Jadi Penampungan Penjualan Ginjal Jaringan Internasional”.
Sedangkan untuk memperkuat pengungkapan fakta, gambar tempat kejadian perkara juga dipakai sebagai background (latar tempat).
2. Pengantar (Lead)
Pengantar (Lead) adalah bagian yang paling penting dari berita. Pengantar harus mencakup unsur paling penting dari cerita, tapi tidak seluruhnya. Rinciannya bisa menyusul kemudian.
Pengantar biasanya terdiri dari satu kalimat, dan tidak lebih dari 20 kata bahkan lebih sedikit sangat baik. Pengantar biasanya terletak di bawah judul berita sebagai paragraf pembuka awal.
Namun dari contoh berita di atas, judul berita secara tersirat juga menjadi pengantar (lead) dengan rincian susulan ada pada paragraf di bawah judul berita.
3. Par (Paragraf-paragraf pendek yang berisi fakta dan rincian pendukung cerita)
Dalam jurnalisme berita, biasa digunakan pargaraf baru (Par) untuk setiap kalimat.
Tujuannya adalah untuk memberikan pejelasan yang mendukung fakta yang terkandung dalam paragraf sebelumnya.
4. Kronologi
Kronologi maksudnya pendekatan untuk mengurutkan berita yang ditulis berdasarkan aspek-aspek cerita secara berurutan. Biasanya ini dilakukan setelah Anda menulis pengantar dan paragraf-paragraf yang menyampaikan pokok pikiran dasar.
Kronologi ada yang berdasarkan urutan waktu, ada juga yang berdasarkan urutan proses terjadinya sesuatu/peristiwa. Yang mana mau dipakai, itu tergantung kepentingan penyampaian fakta dalam berita mau menekankan pada aspek waktu atau proses terjadinya.
Dari contoh berita online di atas, kronologi yang digunakan ada dua, yaitu berdasarkan urutan waktu (chronological order by time), dan berdasarkan proses (chronological order by process) pengungkapan peristiwa.
5. Closing (Penutup Berita)
Penutup berita (Closing) berfungsi untuk memberikan rangkuman cerita dari fakta-fakta yang telah disajikan sebelumnya.
Ini biasanya ditulis dengan satu paragraf (atau dua paragraf yang diletakkan secara terpisah), dan memuat kesimpulan dari peristiwa yang diberitakan – apakah masih dalam perkembangan, atau sudah selesai peristiwanya.
6. Ending (Bagian Akhir)
Berita yang telah dilansir suratkabar biasanya menyediakan tempat untuk menuliskan nama jurnalis atau pun editornya.
Ini juga berlaku pada penulisan berita secara daring, khususnya yang menggunakan platform media sosial.
Bahkan, bagian akhir dari berita yang ditulis secara daring di media sosial lazimya juga memuat #hashtag. Tujuannya untuk menarik perhatian pembaca lebih jauh lagi dan memudahkan pencarian.
0 komentar:
Posting Komentar