Film : 22 Bullets
Sutradara : Richard Berry
Pemeran : Jean Reno, Kad Merad, dan Mariana Fois
Skenario/adaptasi : Eric Assous, Richard Berry
Bosan begitu lama berkubang dalam dunia kelam kejahatan, Charly Mattei rindu akan kehidupan damai bersama keluarganya tanpa dihantui kecemasan dan hidup bersembunyi dari kejaran pelaku kriminal lain.
”Aku ingin menjadi tua secara perlahan tanpa harus bersembunyi,” katanya mengangankan kehidupan baru nan damai. Sebagai gangster, ia ingin pensiun. Ia ingin menutup lembaran kelam kehidupannya di dunia kriminal.
Malangnya, keinginannya itu tak terwujud. Para gangster lain yang mengenalnya menganggap Charly orang yang berbahaya – terlalu banyak tahu. Mereka tak sudi membiarkannya ”undur diri” sekalipun dengan alasan ingin kembali ke jalan yang benar. Charly pun diberondong dengan 22 pelor. Bagi mereka, itu adalah ”aturan main” yang sah dalam dunia gangster. Pensiun dari dunia kriminal berarti pensiun selamanya alias mati. Apalagi Charly dikenal mereka sebagai seniman ulung yang dingin dalam urusan bunuh-membunuh.
Barangkali maut memang masih enggan menyambanginya. Hidup Charly masih bisa diselamatkan. Ini berarti ancaman bagi mereka yang gagal menghabisinya. Lagi pula, rekan-rekan gangster Charly tak begitu saja percaya sumpahnya untuk tidak membalas dendam. Mau tak mau gangster yang urung pensiun ini harus menjadi seniman bunuh lagi. Dengan ritualnya yang khas, ia kembali ”turun gelanggang” menghabisi mereka satu-persatu hingga tuntas. [M.I]