Jangan lakukan apapun setengah hati. Bersungguhlah dan kuatkan diri. Optimisme adalah bagian yang tak terpisahkan dari keberhasilan. Sikap optimis akan menjadi powerful drives yang mampu membuat tegar seseorang ketika terpuruk dalam kegagalan.
Musisi Indie - Tulus |
Adalah Muhammad Tulus, musisi kelahiran 1987 dan besar di Bumi Pasundan ini, yang secara puitis menyebarkan spirit untuk terus maju dan tidak cepat patah semangat dalam mengejar cita-cita. Ini bisa dilihat melalui lirik lagu-lagunya. Simak saja salah satu lagunya dari Album Monokrom (2016) berjudul Manusia Kuat.
Manusia Kuat
Oleh TULUS
Kau bisa Patahkan kakiku
Tapi tidak Mimpi-mimpiku
Kau bisa Lumpuhkan tanganku
Tapi tidak Mimpi-mimpiku
Kau bisa Merebut senyumku
Tapi sungguh Tak akan lama
Kau bisa Merobek hatiku
Tapi aku tahu obatnya
Manusia-manusia kuat Itu kita
Jiwa-jiwa yang kuat Itu kita
Manusia-manusia kuat Itu kita
Jiwa-jiwa yang kuat Itu kita
Kau bisa Hitamkan putihku
Kau takkan gelapkan apapun
Kau bisa Runtuhkan jalanku
Kan ku temukan jalan yang lain
Manusia-manusia kuat Itu kita
Jiwa-jiwa yang kuat Itu kita
Manusia-manusia kuat Itu kita
Jiwa-jiwa yang kuat Itu kita
Bila bukan KehendakNya uhuuuu
Tidak satupun [?] akan dapat bahagia
Manusia-manusia kuat Itu kita
Jiwa-jiwa yang kuat Itu kita
Manusia-manusia kuat Itu kita
Jiwa-jiwa yang kuat Itu kita
Manusia-manusia kuat Itu kita
Jiwa-jiwa yang kuat Itu kita
Manusia-manusia kuat Itu kita
Jiwa-jiwa yang kuat Itu kita
Kau bisa Patahkan kakiku
Patah tangan Rebut senyumku
Hitamkan Putihnya hatiku
Tapi tidak mimpi-mimpiku
Jelas sekali kekuatan semangat optimisme disuarakan oleh musisi ini. Pada larik awal, Tulus seakan ingin mengatakan pada pecinta musik bahwa rintangan yang berbentuk berbagai kesulitan tak jarang melumpuhkan kita. Diri bisa menjadi terpuruk dan menyerah kalah.
//Kau bisa patahkan kakiku /
//Kau bisa lumpuhkan tanganku/
Namun, ketika kita yakin itu semua adalah batu ujian yang justru akan menguatkan tekad untuk maju, segalanya akan teratasi. Ini secara langsung terungkap dalam baris: //Tapi tidak mimpi-mimpiku/ .
Terkadang hidup memang tak sesuai dengan apa yang diangankan. Kenyataan bisa bertolak belakang dengan keinginan. Akan tetapi, manakala kita mampu bangkit dari beban perasaan kecewa yang menindih jiwa, segalanya akan normal kembali. Hati yang sebelumnya terasa perih, perlahan terobati. Roman wajah yang tampak kecut, mulai melukiskan senyum kembali. Dalam lagu ini, Tulus dengan gaya puitik nan lugas mengatakan:
//Kau bisa Merebut senyumku/
//Tapi sungguh Tak akan lama/
//Kau bisa Merobek hatiku/
//Tapi aku tahu obatnya/
Ada kesan filosofi eksistensialisme yang termuat dalam lagunya ini. Seolah hendak menguraikan rumusan tentang nilai guna dari keberadaan diri individu dalam kehidupannya. ”Jika ingin hidup dalam diri hidup itu sendiri, berarti sebuah pertimbangan nilai,” demikian dikatakan filsuf Albert Camus. Dan musisi seperti Tulus menggambarkannya dengan lebih gamblang dalam lagu Manusia Kuat. Ia uraikan bahwa orang akan lebih menghargai nilai diriya ketika dia mampu berdiri lagi setelah berkali-kali jatuh terpuruk dalam kegagalan. Baginya justru karena pernah gagal, orang akan menjadi invididu kuat dan berjiwa teguh – diri yang bernilai.
//Manusia-manusia kuat Itu kita/
//Jiwa-jiwa yang kuat Itu kita/
Seseorang akan merefleksi dirinya melalui kegagalan dan mulai menemukan jalan lain untuk ditempuh demi impiannya. Derita akibat kegagalan tak akan mampu melenyapkan terangnya pandangan terhadap diri dan dunianya – demikian kiranya kesimpulan Tulus.
//Kau bisa Hitamkan putihku/
//Kau takkan gelapkan apapun/
//Kau bisa Runtuhkan jalanku/
//Kan ku temukan jalan yang lain/
Akhirnya, untuk mengingatkan kita kembali tentang kebesaran Tuhan, musisi Indie ini menambahkan nuansa pikiran eksistenliasme relijius ala filsuf Soren Kierkegard. Manusia dengan segala hal tak pasti yang dialaminya dalam hidup, mengakui ketidakberdayaannya. Tepat secara bersamaan, ia akan menuju lebih dekat lagi pada Tuhan. Sebab, ia menyadari ada Zat Tunggal yang menentukan segala sesuatu dalam kehidupan duniawi. Karenanya, bila ia hendak hidup bahagia dan terhindar dari keputus-asaan akibat kegagalan, berserah diri secara total merupakan jalan satu-satunya. Menurut Tulus kebahagiaan itu atas izin Yang Maha Pemberi.
//Bila bukan KehendakNya uhuuuu/
//Tidak satupun [?] akan dapat bahagia/
Sungguh kita butuh seniman seperti Tulus. Ia tak hanya mengejar popularitas dan materi semata dalam berkarya. Musisi ini amat menyadari peran pentingnya sebagai penggerak, membantu kita bangkit bukan menyerah kalah saat langkah terhambat karena kesulitan hidup yang merintangi. Manusia yang kuat adalah dia yang tahu bahwa dirinya lebih bernilai daripada satu-dua kegagalan yang dialami. Manusia yang kuat adalah dia yang mampu menyingkirkan segala aral-melintang demi kebahagiaan hidupnya atas pemberian Tuhan. Selalu optimis. [M.I]
**Sumber gambar dari situs pongkimeetsthestars.com