Latar belakang pendidikan Ebiet. G. Ade berawal dari pendidikan dasar di kampungnya. Lalu, meneruskan sampai ke pendidikan menengah di SMP Pendiri Muhammadiyah 1912 dan Pendidikan Guru Agama Negeri (PGAN) di Banjarnegara. Bungsu dari enam bersaudara yang merupakan buah hati dari pasangan Aboe Dja'far dan Saodah ini terbilang murid yang pandai semasa sekolahnya. Ia juga aktif di organisasi Pelajar Islam Indonesia (PII).
Ebiet. G. Ade tak dapat mewujudkan keinginannya untuk belajar hingga ke jenjang Perguruan Tinggi, yakni Fak.Ekonomi Univ. Gajah Mada karena persoalan biaya. Sebagai anak dari ayahnya yang seorang PNS dan ibu yang bedagang kain, keluarganya tak bisa meluluskan niat si bungsu tersebut. Ebiet tak kehilangan semangat karena tak dapat mencicipi pendidikan tinggi, sebagai gantinya ia malah bergabung dengan sebuah group vokal.
Musisi balada ini sebenarnya bernama asli Abid Ghoffar Aboe Dja'far. Perubahan namanya terjadi karena hal yang tak sengaja di masa sekolahnya dulu. Sewaktu masih sebagai pelajar SMA, guru kursus bahasa Inggrisnya yang orang asing memanggil Abid dengan "Ebiet". Lama-kelamaan teman-temannya pun memanggilnya pula dengan "Ebiet".
Ebiet cukup dekat dengan Budayawan Emha Ainun Najib. Malah ia sering menyanyikan syair-syair karya Budayawan itu. Belakangan setelah mulai masuk dapur rekaman, ia tak lagi membawakan lagu-lagu yang ditulis Budayawan Emha Ainun Najib sebab beberapa temannya mendorong Ebiet untuk menyanyikan lagu hasil kreatifitasnya sendiri. Di bawah ini adalah salah satu lagu balada karya Ebiet.G.Ade yang cukup dalam maknanya, yang menceritakan tentang bencana kekeringan :
BERITA KEPADA KAWAN
Perjalanan ini terasa sangat menyedihkan
Sayang, engkau tak duduk di sampingku kawan ..
Banyak cerita yang mestinya kau saksikan
Di tanah kering bebatuan
Tubuhku terguncang dihempas batu jalanan
Hati tergetar menampak kering rerumputan
Perjalanan ini pun seperti jadi saksi
Gembala kecil menangis sedih
Kawan coba dengar apa jawabnya
Ketika ia kutanya mengapa?
Bapak ibunya telah lama mati
Ditelan bencana tanah ini
Sesampainya di laut kukabarkan semuanya
Kepada karang, kepada ombak, kepada matahari
Tetapi semua diam, tetapi semua bisu
Tinggal aku sendiri terpaku menatap langit ..
Barangkali di sana ada jawabnya
Mengapa di tanahku terjadi bencana
Mungkin Tuhan mulai bosan melihat tingkah kita
Yang selalu salah dan bangga dengan dosa-dosa
Atau alam mulai enggan bersahabat dengan kita
Coba kita bertanya pada rumput yang bergoyang
Bagus dan sarat makna bukan? Jika Anda suka, lagu-lagu balada Ebiet.G.Ade yang lainnya bisa diunduh pada tautan di bawah ini:
ebiet.g.ade - kalian dengarkan keluhanku
ebiet.g.ade - aku harus pulang
ebiet.g.ade - anugerah dan bencana
ebiet.g.ade - berita kepada kawan
ebiet.g.ade - bulan merah
ebiet.g.ade - cinta sebening embun
ebiet.g.ade - izinkanlah
ebiet.g.ade - jujur
ebiet.g.ade - masih ada waktu
ebiet.g.ade - lagu untuk sebuah nama
ebiet.g.ade - kupu-kupu kertas
ebiet.g.ade - roda zaman
ebiet.g.ade - nyanyian suara hati
ebiet.g.ade - kepadaMu aku pasrah
ebiet.g.ade - izinkan aku reguk cintamu
ebiet.g.ade - camelia
ebiet.g.ade - seraut wajah
ebiet.g.ade - seberkas cinta yang sirna
ebiet.g.ade - 10 selected hits
