Daniel Goleman dalam bukunya "Emotional Intelligence" memaparkan bagaimana amarah sebagai salah satu jenis emosi negatif dari hawa nafsu, mampu membuat orang lupa diri dan cenderung melakukan tindakan destruktif. Ia juga menunjukkan bahwa pengendalian diri dengan cara mengelola emosi, sadar akan perasaan diri sendiri sewaktu perasaan itu timbul adalah modal dasar untuk menciptakan kecerdasan emosional dalam diri seorang individu. Berikut inti penjelasannya yang disampaikan melalui kutipan kisah pendek (bab 4, halaman 62) :
Alkisah, di Jepang ada seorang samurai yang suka bertarung. Samurai ini menantang seorang guru Zen untuk menjelaskan konsep surga dan neraka. Tetapi, pendeta itu menjawab dengan nada menghina, "Kau hanyalah orang bodoh──aku tak mau menyia-nyiakan waktu untuk orang semacam kamu!"
Merasa harga dirinya direndahkan, samurai itu naik darah. Sambil menghunus pedang ia berteriak, "Aku dapat membunuhmu karena kekurangajaranmu."
"Nah", jawab pendeta itu dengan tenang, "itulah neraka."
Takjub melihat kebenaran yang ditunjukkan oleh sang guru akan amarah yang menguasai dirinya, dan membungkuk sambil mengucapkan terima kasih kepada pendeta itu atas penjelasannya.
"Dan", kata sang pendeta, "itulah surga."