Senin, 24 Desember 2012

 

Sajak Samuel Taylor Coleridge : Kubla Khan

Samuel Taylor Coleridge Poem, Sajak Kubla Khan

KUBLA KHAN

Karya Samuel Taylor Coleridge


Di Xanadu Kubla Khan
Menyuruh bangun kubah dan taman sari;
Di situ mengalir Alph, sungai suci
Lewat gua luas, tak terbayang oleh manusia,
Ke arah laut tanpa cahaya
Maka dua kali lima mil tanah subur
Dipagar tembok dan menara:
Dan ada taman dengan air bersinar berliku-liku,

Penuh pohon berbau narwastu,
Dan ada hutan setua bukit-bukit,
Yang merangkul perdu dalam cahaya mentari.
Aduhai, jurang dalam romantis yang menukik
Ke bawah di bukit hijau melintas gerombol cemara!
Tempat liar, paling suci dan mempesona
Yang pernah ada di bawah bulan menyusut
Dikunjungi perempuan yang meratapi kekasih siluman!
Dan dari ngarai ini dengan golak didih tak henti,
Seakan bumi ini cepat bernapas tersengal-sengal,
Air mancur dahsyat terdesak berkali-kali:
Di tengah letusan cepat setengah terputus
Kepingan besar melambung bagai batu terpantul,
Atau gabah terlontar oleh hempasan penumbuk:
Dan di tengah batu berloncatan tiba-tiba dan selalu
Sungai suci tersembul setiap waktu.
Lima mil berkelok dengan gerak berliku-liku
Sungai suci mengalir melintas hutan dan lembah;
Lalu sampai di gua tak terbayang oleh manusia,
Dan tenggelam gemuruh dalam samudra tanpa kehidupan:
Dan di tengah gemuruh Kubla mendengar dari jauh
Suara nenek moyang ramalkan perang!

Bayangkan kubah megah
Mengambang di tengah gelombang;
Terdengar irama berbaur
Air mancur dan gua-gua.

Sungguh keajaiban yang jarang direka,
Kubah kesukaan disinari mentari, dihias gua es!

Seorang putri memegang kecapi
Kulihat dalam mimpi:
Dara dari Abesinia,
Memainkan kecapi,
Menyanyikan gunung Abora.
Andaikan dapat kuingat kembali
Simfoni dan nyanyiannya,
Aku akan merasakan bahagia,

Dengan musik nyaring dan menggema,
'Kan kubangun kubah itu di angkasa,
Kubah bercahya! gua-gua es!
Dan semua yang mendengar akan melihatnya,
Dan semua akan berseru, Berhati-hatilah!
Matanya yang berbinar, rambutnya yang ikal!
Kalangilah dirinya tiga kali,
Dan pejamlah matamu dengan takut-ngeri
Karena makanannya embun-madu
Dan minumannya susu dari sorga.

(1816)



Kubla Khan

By Samuel Taylor Coleridge


In Xanadu did Kubla Khan
A stately pleasure-dome decree:
Where Alph, the sacred river, ran
Through caverns measureless to man
Down to a sunless sea.

So twice five miles of fertile ground
With walls and towers were girdled round:
And there were gardens bright with sinuous rills,
Where blossomed many an incense-bearing tree;
And here were forests ancient as the hills,
Enfolding sunny spots of greenery.

But oh! that deep romantic chasm which slanted
Down the green hill athwart a cedarn cover!
A savage place! as holy and enchanted
As e'er beneath a waning moon was haunted
By woman wailing for her demon-lover!
And from this chasm, with ceaseless turmoil seething,
As if this earth in fast thick pants were breathing,
A mighty fountain momently was forced:
Amid whose swift half-intermitted burst
Huge fragments vaulted like rebounding hail,
Or chaffy grain beneath the thresher's flail:
And 'mid these dancing rocks at once and ever
It flung up momently the sacred river.
Five miles meandering with a mazy motion
Through wood and dale the sacred river ran,
Then reached the caverns measureless to man,
And sank in tumult to a lifeless ocean:
And 'mid this tumult Kubla heard from far
Ancestral voices prophesying war!

The shadow of the dome of pleasure
Floated midway on the waves;
Where was heard the mingled measure
From the fountain and the caves.
It was a miracle of rare device,
A sunny pleasure-dome with caves of ice!

A damsel with a dulcimer
In a vision once I saw:
It was an Abyssinian maid,
And on her dulcimer she played,
Singing of Mount Abora.
Could I revive within me
Her symphony and song,
To such a deep delight 'twould win me
That with music loud and long
I would build that dome in air,
That sunny dome! those caves of ice!
And all who heard should see them there,
And all should cry, Beware! Beware!
His flashing eyes, his floating hair!
Weave a circle round him thrice,
And close your eyes with holy dread,
For he on honey-dew hath fed
And drunk the milk of Paradise.

(1816)
Share: