Mang Ali Kribo lagi galau. Hatinya gundah, pikirannya kacau. Belakangan ia merasa kewalahan mengatur kehidupannya yang berpenghasilan tak menentu. Sebagai juru parkir liar, ia tak mampu mengimbangi biaya kebutuhan sehari-harinya yang kian membengkak laksana bisul di ketiak kirinya. Ia bingung. Menggaruk-garuk sendiri kepalanya. Rambut rimbunnya bertaburan ketombe, beterbangan bak salju-salju mungil di awal musim dingin. Tatapannya sayu seperti orang kehilangan semangat hidup, lebih tepatnya mengharukan serupa ayam kena penyakit tetelo – lesu tak bergairah.
Tiba-tiba matanya melihat sebuah buku karangan John C. Maxwell menyangkut pengembangan diri. Diambilnya buku itu, berharap menemukan solusi permasalahannya. Ia buka halaman pertama. Mendadak suasana berubah. Ruangan dipenuhi kabut yang perlahan menipis, lalu memunculkan sang motivator di hadapannya.
John C. Maxwell : ”Bagaimana kabarmu hari ini, Li? Apa semuanya berjalan lancar?”
Wajah Mang Ali Kribo pias. Ia masih berusaha menguasai diri dari keterpanaannya.
Mang Ali Kribo : ”Wah, kusut.. Kusut dan meleset, John..”
John C. Maxwell : ”How come? Kalau kusut yang kau bilang itu menyangkut rambutmu, barangkali memang sudah takdir, Li.”
Mang Ali Kribo : ”Bukan itu maksudku, Bro.. Yang kusut sekarang ini bukan cuma rambutku, tapi pemasukan uang yang makin tak menentu. Gimana mau sukses?”
John C. Maxwell : ”Oh, itu bisa diatasi. Sekarang kau dengar baik-baik apa yang akan kuterangkan padamu kalau kau mau merasakan sukses. Ada 12 tips untuk sukses.”
Mang Ali Kribo : ”Baiklah, apa saja tipsnya? Terangkan padaku. Aku akan simak dengan baik penjelasanmu.”
John C. Maxwell : “Ali, supaya sukses kau harus mengerti tentang ’Daily Dozen’. Itu mengenai 12 hal yang harus dilakukan dan sudah menjadi kebiasaan positif dalam dirimu.”
Mang Ali Kribo : ”Cepat terangkan padaku, John. Kepalaku gatal. Aku amat penasaran.”
John C. Maxwell : Makanya cukur sedikit rambutmu, hehehe.. ”Baiklah.. Begini, Li. Yang pertama adalah sikap. Kau harus memiliki pilihan sikap yang tepat setiap hari. Sikap yang tepat itu mesti ditunjukkan oleh perilaku dan tindakan berguna bagi dirimu saat ini dan nantinya.
Yang kedua adalah prioritas. Tentukan dan bertindaklah sesuai prioritas-prioritas yang penting tiap hari.
Yang ketiga yakni kesehatan. Apa pun bisa kau kerjakan dengan sempurna kalau badanmu sehat. Makanya, kau harus memahami betapa pentingnya arti kesehatan bagi dirimu. Lalu, kau mau mengikuti panduan untuk hidup sehat tiap hari. Mulai dari sekarang.. Kurangi minum tuak, Li. Keramasi rambut keriting tembakaumu secara teratur. Cukur dan guntingi bulu hidungmu juga. Sudah sangat panjang dan kleweran.”
Mang Ali Kribo : ”Cuma itu saja, John?”
John C. Maxwell : ”Belum semua. Masih ada lagi. Yang keempat adalah keluarga. Cobalah perhatikan keluargamu dengan baik. Berkomunikasi dengan tiap anggota keluarga, tanyakan keadaan mereka dan ajak tukar pikiran. Dari situ kau akan dapat memahami kebutuhan mereka, dan mulai serius mengurusinya dengan bertanggung-jawab.
Selanjutnya yang kelima yaitu pemikiran. Kau harus melatih dan mengembangkan pola pemikiran yang baik tiap hari. Jangan terperangkap dengan gagasan lama yang kau anut sebagai pedoman tindakanmu. Temukan pemikiran baru yang akan mengubah kesulitanmu menjadi keberuntungan.
Mang Ali Kribo : ”Hmm, benar juga tuh, John. Kadang memang dibutuhkan terobosan baru. Cara-cara lama seringkali sudah tak berguna, ya?”
John C. Maxwell : ”Iya, benar sekali, Li. Kita harus bertindak sesuai perkembangan kondisi terkini. Itulah makanya pemikiran baru yang akan dijadikan pedoman amat dibutuhkan. Gimana mau sukses kalau cara berpikirmu yang lama terlalu sibuk berkutat pada soal rambut kribomu yang kusut?”
Mang Ali Kribo : ”Hehehe, jadi malu nih..”
John C. Maxwell : ”Yang keenam adalah komitmen. Di dalam dirimu, kau harus memiliki komitmen terhadap apa pun yang baik, yang kau kerjakan tiap hari demi perubahan positif bagi dirimu.
Yang ketujuh adalah kemampuan mengatur keuanganmu dengan baik tiap hari. Kau harus bisa mengendalikan pengeluaranmu. Yang sekiranya tidak dibutuhkan, jangan dibeli. Yang penting dan benar-benar dibutuhkan baru boleh dibeli. Seimbangkan antara pengeluaran dan pendapatanmu. Mulai menyisihkan sedikit uang untuk ditabung.
Yang kedelapan menyangkut soal keimanan. Teguhkan keyakinanmu bahwa segala sesuatu telah ditentukan Yang Maha Kuasa. Jika Tuhan memang mau membuatmu menjadi seorang yang sukses, Dia akan mempermudah jalannya untukmu. Seandainya kau gagal pun, itu tak bisa membuatmu menyerah. Karena keyakinanmu bahwa kegagalan yang dialami adalah ujian bagi dirimu untuk terus maju. Tuhan mungkin punya rencana yang lebih baik lagi untukmu.
Yang kesembilan menyangkut hubungan. Jalinlah tali persahabatan yang kuat dengan orang lain yang dapat mengantarmu ke jalan menuju kesuksesan. Caranya dengan membantu tanpa pamrih sehingga ketika dirimu butuh bantuan, mereka akan segera memberikannya langsung. Bukankah kebaikan yang kita tanam akan berbuah manis selamanya? Orang akan mengingat ini, percayalah!
Selanjutnya yang kesepuluh adalah kejujuran. Kau harus jujur di berbagai kesempatan. Jangan tergiur dengan sejumlah keuntungan kecil yang didapat secara culas, tetapi itu akan membuat reputasimu hancur selamanya.”
Mang Ali Kribo : ”Apa bisa, ya, kulaksanakan semua saranmu ini?”
John C. Maxwell : ”Kau harus bisa. Tentu ini membutuhkan tekad yang kuat dalam hatimu. Mulailah memahami nilai-nilai yang baik, seperti jujur lebih mulia ketimbang bersikap curang. Kau harus jeli melihat perbedaan antara kebaikan dan keburukan yang terkandung dalam perbuatanmu. Ini termasuk yang kesebelas.”
Mang Ali Kribo : ”Ya, John.. Aku akan berupaya melakukannya.”
John C. Maxwell : ”Tips kedua belas atau yang terakhir yaitu ciptakan pertumbuhan ke arah perbaikan diri. Mulailah dari hal-hal kecil semisal membuang kebiasaan buruk yang membuatmu terhalang menuju kesuksesan. Carilah dan lakukan perbaikan tiap hari.”
Mang Ali Kribo : ”Terima kasih, John. Nasihatmu sungguh bagus. ”
John C. Maxwell : ”Semoga bisa bermanfaat, ya, Li. O, ya.. Jangan lupa benahi penampilanmu.”
Ruangan seketika amat menyilaukan. Semua benda seolah dihisap masuk ke dalam cahaya. Sang motivator berlalu. Setelah semua tampak normal kembali, Mang Ali Kribo tersenyum lebar sekali. Galaunya kini sirna, berganti semangat yang meluap-luap. Kedatangan secara mistis sang motivator sungguh amat membantunya kembali bangkit, menjemput kesuksesan. Ia amat mensyukurinya. [M.I]
Tiba-tiba matanya melihat sebuah buku karangan John C. Maxwell menyangkut pengembangan diri. Diambilnya buku itu, berharap menemukan solusi permasalahannya. Ia buka halaman pertama. Mendadak suasana berubah. Ruangan dipenuhi kabut yang perlahan menipis, lalu memunculkan sang motivator di hadapannya.
John C. Maxwell : ”Bagaimana kabarmu hari ini, Li? Apa semuanya berjalan lancar?”
Wajah Mang Ali Kribo pias. Ia masih berusaha menguasai diri dari keterpanaannya.
Mang Ali Kribo : ”Wah, kusut.. Kusut dan meleset, John..”
John C. Maxwell : ”How come? Kalau kusut yang kau bilang itu menyangkut rambutmu, barangkali memang sudah takdir, Li.”
Mang Ali Kribo : ”Bukan itu maksudku, Bro.. Yang kusut sekarang ini bukan cuma rambutku, tapi pemasukan uang yang makin tak menentu. Gimana mau sukses?”
John C. Maxwell : ”Oh, itu bisa diatasi. Sekarang kau dengar baik-baik apa yang akan kuterangkan padamu kalau kau mau merasakan sukses. Ada 12 tips untuk sukses.”
Mang Ali Kribo : ”Baiklah, apa saja tipsnya? Terangkan padaku. Aku akan simak dengan baik penjelasanmu.”
John C. Maxwell : “Ali, supaya sukses kau harus mengerti tentang ’Daily Dozen’. Itu mengenai 12 hal yang harus dilakukan dan sudah menjadi kebiasaan positif dalam dirimu.”
Mang Ali Kribo : ”Cepat terangkan padaku, John. Kepalaku gatal. Aku amat penasaran.”
John C. Maxwell : Makanya cukur sedikit rambutmu, hehehe.. ”Baiklah.. Begini, Li. Yang pertama adalah sikap. Kau harus memiliki pilihan sikap yang tepat setiap hari. Sikap yang tepat itu mesti ditunjukkan oleh perilaku dan tindakan berguna bagi dirimu saat ini dan nantinya.
Yang kedua adalah prioritas. Tentukan dan bertindaklah sesuai prioritas-prioritas yang penting tiap hari.
Yang ketiga yakni kesehatan. Apa pun bisa kau kerjakan dengan sempurna kalau badanmu sehat. Makanya, kau harus memahami betapa pentingnya arti kesehatan bagi dirimu. Lalu, kau mau mengikuti panduan untuk hidup sehat tiap hari. Mulai dari sekarang.. Kurangi minum tuak, Li. Keramasi rambut keriting tembakaumu secara teratur. Cukur dan guntingi bulu hidungmu juga. Sudah sangat panjang dan kleweran.”
Mang Ali Kribo : ”Cuma itu saja, John?”
John C. Maxwell : ”Belum semua. Masih ada lagi. Yang keempat adalah keluarga. Cobalah perhatikan keluargamu dengan baik. Berkomunikasi dengan tiap anggota keluarga, tanyakan keadaan mereka dan ajak tukar pikiran. Dari situ kau akan dapat memahami kebutuhan mereka, dan mulai serius mengurusinya dengan bertanggung-jawab.
Selanjutnya yang kelima yaitu pemikiran. Kau harus melatih dan mengembangkan pola pemikiran yang baik tiap hari. Jangan terperangkap dengan gagasan lama yang kau anut sebagai pedoman tindakanmu. Temukan pemikiran baru yang akan mengubah kesulitanmu menjadi keberuntungan.
Mang Ali Kribo : ”Hmm, benar juga tuh, John. Kadang memang dibutuhkan terobosan baru. Cara-cara lama seringkali sudah tak berguna, ya?”
John C. Maxwell : ”Iya, benar sekali, Li. Kita harus bertindak sesuai perkembangan kondisi terkini. Itulah makanya pemikiran baru yang akan dijadikan pedoman amat dibutuhkan. Gimana mau sukses kalau cara berpikirmu yang lama terlalu sibuk berkutat pada soal rambut kribomu yang kusut?”
Mang Ali Kribo : ”Hehehe, jadi malu nih..”
John C. Maxwell : ”Yang keenam adalah komitmen. Di dalam dirimu, kau harus memiliki komitmen terhadap apa pun yang baik, yang kau kerjakan tiap hari demi perubahan positif bagi dirimu.
Yang ketujuh adalah kemampuan mengatur keuanganmu dengan baik tiap hari. Kau harus bisa mengendalikan pengeluaranmu. Yang sekiranya tidak dibutuhkan, jangan dibeli. Yang penting dan benar-benar dibutuhkan baru boleh dibeli. Seimbangkan antara pengeluaran dan pendapatanmu. Mulai menyisihkan sedikit uang untuk ditabung.
Yang kedelapan menyangkut soal keimanan. Teguhkan keyakinanmu bahwa segala sesuatu telah ditentukan Yang Maha Kuasa. Jika Tuhan memang mau membuatmu menjadi seorang yang sukses, Dia akan mempermudah jalannya untukmu. Seandainya kau gagal pun, itu tak bisa membuatmu menyerah. Karena keyakinanmu bahwa kegagalan yang dialami adalah ujian bagi dirimu untuk terus maju. Tuhan mungkin punya rencana yang lebih baik lagi untukmu.
Yang kesembilan menyangkut hubungan. Jalinlah tali persahabatan yang kuat dengan orang lain yang dapat mengantarmu ke jalan menuju kesuksesan. Caranya dengan membantu tanpa pamrih sehingga ketika dirimu butuh bantuan, mereka akan segera memberikannya langsung. Bukankah kebaikan yang kita tanam akan berbuah manis selamanya? Orang akan mengingat ini, percayalah!
Selanjutnya yang kesepuluh adalah kejujuran. Kau harus jujur di berbagai kesempatan. Jangan tergiur dengan sejumlah keuntungan kecil yang didapat secara culas, tetapi itu akan membuat reputasimu hancur selamanya.”
Mang Ali Kribo : ”Apa bisa, ya, kulaksanakan semua saranmu ini?”
John C. Maxwell : ”Kau harus bisa. Tentu ini membutuhkan tekad yang kuat dalam hatimu. Mulailah memahami nilai-nilai yang baik, seperti jujur lebih mulia ketimbang bersikap curang. Kau harus jeli melihat perbedaan antara kebaikan dan keburukan yang terkandung dalam perbuatanmu. Ini termasuk yang kesebelas.”
Mang Ali Kribo : ”Ya, John.. Aku akan berupaya melakukannya.”
John C. Maxwell : ”Tips kedua belas atau yang terakhir yaitu ciptakan pertumbuhan ke arah perbaikan diri. Mulailah dari hal-hal kecil semisal membuang kebiasaan buruk yang membuatmu terhalang menuju kesuksesan. Carilah dan lakukan perbaikan tiap hari.”
Mang Ali Kribo : ”Terima kasih, John. Nasihatmu sungguh bagus. ”
John C. Maxwell : ”Semoga bisa bermanfaat, ya, Li. O, ya.. Jangan lupa benahi penampilanmu.”
Ruangan seketika amat menyilaukan. Semua benda seolah dihisap masuk ke dalam cahaya. Sang motivator berlalu. Setelah semua tampak normal kembali, Mang Ali Kribo tersenyum lebar sekali. Galaunya kini sirna, berganti semangat yang meluap-luap. Kedatangan secara mistis sang motivator sungguh amat membantunya kembali bangkit, menjemput kesuksesan. Ia amat mensyukurinya. [M.I]