Sabtu, 29 Oktober 2011

 

HARAPAN

Pada suatu hari nanti
ketika keinginan bukan lagi shortcut menuju peti mati,
dan impian sejuk terasa
karena bosan menyebar udara bertuba.

Itulah yang kusebut sebagai harapan.

Ia tidak lagi burung bersayap
kurang kerjaan nangkring di tangkai hati yang berona gelap,
hingga diri dan jiwa yang terperangkap harap tergagap-gagap,
ia telah menjadi malaikat bersayap lengkap:
mengajak plesiran, bercanda bersama awan
dan uap air enggan mengumpul tertumpah keberatan
sebagai berjuta-juta jarum dingin mengelupas kulit yang kau sebut hujan.

Mari jangan sungkan kau ucapkan:

Pada suatu hari nanti
ada harapan bukan untuk mengombang-ambingkan hati.


FIKSI | 25 October 2011 | 01:32

Share: