Jumat, 10 Mei 2013

 

Pendekatan Secara Pribadi Modus Kejahatan Online Berbahaya

Berbicara kejahatan melalui internet (cybercrime) tak terlepas dari modus operandi pendekatan secara pribadi (social engineering) yang digunakan pelakunya. Pelaku mendekati korban dengan cara menjalin persahabatan akrab, mengorek informasi pribadinya untuk dimanfaatkan, mengambil keuntungan dari sisi lemah kejiwaan si korban.

Dalam memperlancar aksinya, pelaku menyamar sebagai individu yang bersedia menjadi teman dekat korban dimana terjadi percakapan yang bersifat pribadi (curhat). Dari obrolan di fasilitas chatroom, segala informasi yang sangat pribadi dikumpulkan pelaku. Setelah informasi yang didapat cukup, pelaku kemudian mengajak korban bertemu langsung di suatu tempat yang telah ditentukannya. Berbagai alasan biasanya dikemukakan pelaku kejahatan online demi memuluskan jalan rencana jahatnya terhadap si korban. Bisa jadi si pelaku mengatakan kalau dirinya merasa perlu melakukan pendekatan dengan bertemu langsung agar hubungan yang terjalin bertambah erat. Si korban pun tanpa disadarinya menjadi tersentuh, dan menuruti saja keinginan pelaku. Maka, yang terjadi selanjutnya bisa mengarah kepada tindak kriminal murni seperti penculikan, pemerkosaan, menjual korbannya sebagai pemuas nafsu, atau bahkan membunuhnya.

Mengerikan sekali akibat dari kejahatan online dengan modus pendekatan secara pribadi ini, bukan? Banyak sekali contoh kasus yang memperlihatkan bahwa kelemahan korban kejahatan online diketahui pelakunya melalui percakapan biasa di fasilitas obrolan media sosial. Saling mencurahkan isi hati dengan tujuan mengikat korban melalui kebersamaan dan mengorek keterangan tentang diri korban tanpa disadarinya.

Walaupun demikian, kejahatan online dengan modus operandi pendekatan secara pribadi (social engineering) ini bisa dicegah dengan beberapa tips ringkas berikut ini:


1. Jangan gegabah menerima langsung permintaan pertemanan dari orang yang Anda belum ketahui benar latar belakangnya.

Sekalipun punya banyak teman itu baik, di dunia maya khususnya jejaring sosial, bersikap selektif dalam menerima teman baru itu lebih baik. Seandainya Anda direkomendasikan teman yang telah dikenal sebelumnya untuk menerima seseorang sebagai teman baru Anda, tunda saja dulu. Tanyakan langsung dengan teman yang telah dikenal tersebut siapa gerangan orang yang direkomendasikannya kepada Anda itu.


2. Jangan membuka keseluruhan informasi tentang diri Anda pada teman di dunia maya.

Mulai dari nomor telepon baik HP maupun telepon rumah/kantor, nomor rekening dan kartu kredit Anda sebaiknya jangan diberitahukan pada teman di dunia maya yang baru dikenal. Pepatah mengatakan ada hal yang hanya boleh pecah di dalam perut di saat obrolan sedang hangat. Bersikap bijaklah terhadap diri Anda sendiri. Selubung sifat anonimous (penuh kepalsuan) dari hubungan teman dunia maya lebih tebal dari teman yang Anda miliki di dunia nyata. Jadi, Anda tak boleh lengah menginformasikan secara gratis hal-hal pribadi yang dirahasiakan.


3. Jangan mudah terbujuk oleh rayuan, bualan dalam wajah kisah inspiratif yang mengilhami Anda untuk menuruti segala keinginan teman di dunia maya yang baru dikenal.

Serigala lapar selalu bisa menyamarkan dirinya sebagai bagian dari gerombolan domba. Ketika dilihatnya ada domba yang lengah, maka selesai sudah si domba malang itu sebagai santapan. Begitulah analogi untuk teman Anda di dunia maya yang berniat jahat. Jadi, sewaktu teman itu mulai membujuk Anda ke arah pemenuhan kepentingan pribadinya dengan berbagai alasan, Anda tidak boleh terlena. Lebih baik Anda berpikir jernih dengan menemukan apa motif tersembunyi dari bujuk-rayunya itu.


4. Jangan membuat update status, twit atau catatan yang berisi kegalauan Anda tanpa alasan disebabkan ingin melepas uneg-uneg dan mencari perhatian.

Hal ini sama saja dengan memberikan kisi-kisi soal untuk orang lain mempelajari watak dan kepribadian lemah/sisi labil psikis Anda. Jika ada teman baru dikenal dengan niat jahatnya terhadap Anda di dunia maya yang membacanya, tentu saja dia mendapat gambaran kepribadian Anda yang lemah. Selanjutnya, dia mulai merancang strategi pendekatan secara pribadi demi kepentingannya. Lebih baik Anda ungkapkan uneg-uneg tersebut pada orang terdekat di dunia nyata yang bisa Anda percayai. Atau, tulis saja di buku catatan harian Anda.

5. Jagalah diri Anda dengan baik dalam bergaul dengan user di dunia maya khususnya jejaring sosial.

Ini yang terpenting. Anda harus membentengi diri sendiri dengan baik, berpikir logis penuh pertimbangan, bersikap bijak memilih teman di dunia maya dan jeli melihat kecenderungan prilaku buruknya. Jika Anda bisa melindungi diri sendiri, kekhawatiran akan menjadi korban kejahatan online pasti bisa dengan mudah Anda cegah.

Demikian tips menangkal modus operandi social engineering yang sering dipakai pelaku kejahatan online di jejaring sosial. Semoga bermanfaat.
Share: