Sabtu, 02 Juni 2012

 

Tips : Bijak Menyikapi Tayangan Mistik


" Ki, temani aku ke Gunung Kawi dong sekarang, "
kata Amir kepada temannya. Jalan pintas untuk mendapat kekayaan seperti itu rupanya dipilih banyak orang. Salah satu sumber inspirasinya adalah tayangan TV bertema mistik. Tentu, jalan itu bukan cara yang rasional.

Supaya tayangan mistik tidak berdampak buruk, beberapa sikap berikut bisa diikuti:
  1. Cermati niat kita menonton tayangan TV. Apakah kita ingin menontonnya untuk sekadar hiburan, menambah pengetahuan, atau meniru kebiasaan tertentu. Semuanya bisa bersifat positif, bisa pula negatif. Bila niat awal kita ke arah negatif, sebaiknya tidak menontonnya, atau urungkan saja niat itu sampai niat kita benar-benar positif.
  2. Mengetahui tujuan tayangan. Dengan mengetahui tujuan penayangan acara itu, pikiran kita tidak mudah terpengaruh. Setiap informasi yang kita serap dapat dianalisis dengan baik, sehingga kita terhindar dari dampak negatifnya.
  3. Jadikan agama sebagai pijakan. Sebelum menirukan hal-hal dari tayangan mistik, lakukan analisis dengan berpijak pada ajaran agama. Nilai-nilai agama akan menetralkan pengaruh negatif dalam pikiran.
  4. Cermati pesan akhir tayangan. Tayangan mistik pastilah mengandung pesan-pesan moral. Pesan itu bisa didapat kalau kita menontonnya hingga akhir. Dengan menyimak baik-baik pesan akhir yang ditayangkan, pikiran kita akan tertuju ke arah yang positif.
Hendaknya kita bisa menguasai pikiran, bukan informasi yang justru menguasai pikiran kita.

( Diana Istyarini, S.Sos., di Pacitan )


Sumber : Majalah Intisari, No. 512, Maret 2006


Share: