Jumat, 06 April 2012

 

Tips: Menulis Iklan Sendiri yang Efektif (bagian 2)

Lanjutan Artikel Tips Menulis Iklan Sendiri yang Efektif.



cara menulis iklan yang efektif, Cara Menulis Iklan AdWords yang Baik, cara menulis iklan yang baik, iklan text,  menulis iklan, iklan, Proses Pembuatan Iklan, membuat iklan, merancang iklan, contoh iklan, Menulis Iklan Baris, contoh iklan baris, iklan dalam media cetak, Blog Dofollow


2. Visual atau Illustrasi


Anda masih ingat perkataan ini 'satu gambar dapat mewakili seribu kata', bukan ? Tentu saja sebuah gambar yang mampu memperkuat kesan menarik penyampaian informasi produk iklan sangat penting sebagai illustrasi. Peran illustrasi ini untuk menyampaikan ide kreatif sebagai ’nyawa’ sebuah iklan. Dalam iklan yang bagus, ilustrasi dan judul iklan mesti saling mendukung dan menyatu (integrated). Hal ini harus selalu diingat penulis naskah iklan (copywriter).

Saya dan Anda pasti belum pernah melihat iklan shampo merk apapun yang memuat foto model berambut penuh kutu dan wajahnya bersemi sekumpulan jerawat batu kuning kemerahan, bukan? Pasti gambar yang ada di produk shampo tersebut adalah model yang berambut hitam sehat kemilau yang cantik sekali. Tentu saja gambar illustrasi model cantik itu akan memperkuat headline iklan shampo yang tertera di kemasan. Tampilan visualnya akan memberi daya sugesti kepada pembeli (seakan-akan berkata "kalau mau cantik dengan rambut hitam sehat kemilau begini, pakailah shampo ini!").

Ingatlah selalu bahwa visual atau illustrasi yang akan dipakai dalam kemasan tampilan iklan sebaiknya berkaitan erat dengan produk dan ide kreatif. Sebab, tentu akan menjadi kontradiktif apabila memasang gambar yang tak ada hubungannya sama sekali dengan produk yang mau ditawarkan kepada konsumen. Misalnya, produk yang mau dipromosikan adalah pasta gigi. Sedangkan gambar illustrasinya adalah sebuket bunga-bunga indah. Jika ini dilakukan, calon konsumen akan ragu membeli produk kita. Sebab, ia akan bertanya-tanya apa sebenarnya yang sedang ditawarkan oleh produsen? Mau menjual karangan bunga atau pasta gigi?


3. Bodycopy atau Isi Teks Iklan

Bodycopy bertujuan untuk memberikan informasi lebih detail mengenai produk barang/jasa yang mau dipromosikan. Maka, penyesuaian isi teks iklan dengan headline perlu dipertimbangkan. Terlalu panjang-lebar menulis isi teks iklan tapi tidak memberikan karaktersitik produk barang/jasa yang ditawarkan akan menjadi sangat mubazir. Itulah sebabnya sifat ekonomis bahasa sebaiknya digunakan. Usahakan hanya menulis ’hal-hal penting’ yang berkaitan erat dengan produk, hindari dramatisasi yang tak perlu. Ingat selalu tujuan penulisan iklan adalah untuk ”menjual” produk barang/jasa kepada konsumen. Maka dari itu, isi dari bodycopy sebaiknya menerangkan produk yang sedang ditawarkan dengan cara yang menarik. Jelaskan saja tentang keunggulan produk tersebut, mengapa calon konsumen kita mau membeli produk yang dipromosikan ini berarti menerangkan benefit apa yang akan ia peroleh. Dalam menulis bodycopy, ingatlah selalu untuk menggunakan bahasa yang mudah dimengerti konsumen. Bahasa percakapan sehari-hari (colloquial style) lebih efektif dalam hal menyampaikan langsung pesan iklan daripada menggunakan gaya berbahasa eufemisme. Ringkasnya penulisan bodycopy adalah sebagai berikut:

- pesan iklan jelas, langsung dan mudah dimengerti,
- menerangkan keunggulan produk dan keuntungan yang akan didapat konsumen,
- gaya bahasa penulisan simple dan ekonomis,
- menarik tapi tidak berlebih-lebihan
- membujuk konsumen pada keputusan untuk membeli



4. Product Shot

Product shot adalah illustrasi atau gambar foto produk yang memuat merek. Tujuannya adalah memposisikan produk yang sedang kita tawarkan dengan menonjolkan berbagai keunggulannya. Penggunaan product shot ini juga disesuaikan dengan ide kreatif iklan, berfungsi untuk menerangkan secara visual product features (fitur produk: karakteristik tersendiri dari barang/jasa yang ditawarkan), membujuk konsumen untuk mengkonsumsi produk dengan cara menawarkan keuntungan yang dijanjikan (customer benefits). Mudahnya, product shot memperkuat penyampaian maksud isi teks iklan secara visual. Dalam memilih gambar illustrasi yang akan digunakan sebagai product shot ada beberapa hal yang mesti dipertimbangkan:

- sesuai dengan karakteristik produk barang/jasa yang ditawarkan
- mencantumkan merek dari produk tersebut (branding)
- menyajikan informasi visual tentang customer benefits
- memandu calon konsumen pada keputusan membeli


5. Flash

Flash adalah kata-kata khusus dan baru yang ditulis dalam bentuk grafis tertentu. Contohnya, seperti ”New, Turun Harga, Diskon, Murah, Cuci Gudang” dan lain-lain. Tujuan penggunaan flash tentu saja untuk menarik perhatian konsumen, dan penasaran hingga membuat keputusan untuk mengkonsumsi produk. Posisi flash pada tampilan iklan usahakan mencolok mata, dengan bentuk grafis yang memikat. Panduan ringkas penulisan flash untuk sebuah iklan yang bagus yaitu:

- frasa atau satu kata yang mudah diingat calon konsumen
- dibuat dalam bentuk grafis yang menarik
- diletakkan pada bagian yang mencolok tampilan iklan
- membuat konsumen tertarik dan penasaran


6. Baseline

Baseline adalah baris-baris yang berisi tagline iklan, slogan, catch phrase (frasa yang menarik perhatian calon konsumen), nama dan alamat perusahaan pengiklan. Letak dari baseline biasanya berada di bawah layout iklan. Yang sebaiknya diperhatikan sebelum menulis baseline adalah:

- baseline berisi informasi nama dan alamat pengiklan
- memuat slogan perusahaan penghasil produk yang diiklankan
- bisa ditambahkan dengan sebaris kata-kata yang menarik perhatian konsumen


Demikian tips singkat cara menulis iklan sendiri yang bisa saya paparkan, semoga dapat memberikan manfaat untuk Anda. Salam kreatif.. [ M.I ]

*Referensi: Agus.S.Madjadikara, Bagaimana Biro Iklan Memproduksi Iklan, PT Gramedia Pustaka, 2004

**gambar ilustrasi dari buku Bagaimana Biro Iklan Memproduksi Iklan, hal: 93


Baca dalam format


Share: