Sabtu, 05 November 2011

 

SAJAK - SAJAK JALALUDDIN RUMI ( Diterjemahkan oleh : Abdul Hadi W. M. )

TIDAK LAHIR

Andai ada yang berkata kepada benih dalam rahim,
"Di luar sana ada sebuah dunia yang teratur
sebuah dunia yang menyenangkan, luas lebar,
penuh kenikmatan dan banyak makanan;
Gunung, lautan, lembah, taman-taman semerbak
dan sawah ladang ada semua di sana;
Langitnya tinggi menjulang dan terang benderang,
sinar matahari, cahaya bulan dan bintang tidak ada bandingannya;
Keajaibannya tidak dapat dilukiskan: mengapa kau mau tinggal
dan meminum darah dalam periuk kotor dan gelap ini?"
Benih sebagaimana benih, tentu akan memalingkan muka tidak percaya;
orang buta tidak punya khayalan dan angan- angan.
Demikian pula, apabila ada orang alim di dunia menceritakan
sebuah dunia yang tak mengenal wewangian dan warna,
Tidak satu orang pun di antara orang-orang bodoh akan mau mendengar;
mereka terhalang oleh hawa nafsunya.
Begitu pula dengan benih yang selalu dahagakan darah
sebab darahlah yang mengasuhnya di alam yang hina dina.
Dan darahlah yang mencegahnya melihat dunia yang sebenarnya,
sehingga sejak itu makanannya tidak ada selain darah.


KEJAHATAN BERSARANG DALAM DIRI KITA

Singa bersama kelinci pergi untuk menangkap musuhnya:
mereka lari bersama menuju perigi dan mencari pesaingnya.
Singa melihat bayang-bayangnya sendiri: dalam air nampak wajah
seekor singa dengan kelinci gemuk di sampingnya.
Tak berapa lama setelah ia mengamati musuhnya tanpa
memperhatikan kelinci di sampingnya, ia pun melompat ke dalam perigi.
Ia jatuh ke dalam lubang yang digali sendiri:
kejahatannya sendiri yang menyergap kepalanya.
Pembaca, berapa banyak kejahatan kau lihat dalam diri orang lain
yang sesungguhnya hanyalah pantulan daripada sifat-sifatmu yang keji.
Dalam diri orang lain dirimu nampak: kemunafikan, kejahatan dan kesombongan.
Kau tidak suka melihat kejahatan bersarang dalam dirimu,
karena andai demikian yang terjadi kau akan membenci dirimu sepenuh jiwamu.
Bagaikan singa yang menyergap bayang-bayangnya sendiri dalam air,
kau hanya menganiaya dirimu sendiri.
Apabila kau sampai ke lubuk perigi daripada sifat-sifatmu sendiri,
kau akan tahu bahwa dosa pun banyak bersarang dalam dirimu.

SESUAI

Taruhlah beban di punggung ternak sesuai kekuatannya
Pikulkan atas si lemah setimbang dengan kesangupan mereka.
Umpan bagi masing-masing burung harus sesuai dengan yang diinginkan,
Bagaimana mungkin batangara bisa jadi makanan untuk semua jenis burung?
Jika kepada bayi kauberikan roti lebih banyak dari susu
Si bayi malang itu boleh jadi mati karena dipaksa mengunyah roti.
Namun jika giginya sudah mulai tumbuh
Ia akan minta roti sesuai keinginannya sendiri.
Jika anak burung yang bulu-buunya baru tumbuh dipaksa terbang
Ia akan mudah jadi mangsa seekor kucing yang loba.
Namun jika sayapnya sudah tumbuh dan kuat,
Baik atau buruk akibatnya, ia akan terbang sendiri dan berkicau.


PERSATUAN

Hitunglah seratus buah apel atau kuinci,
Jumlahnya akan berubah jadi satu
Jika kau memerasnya bersama-sama.
Dalam perkara keruhanian tidak ada perbedaan, atau jumlah
Dalam perkara keruhanian tidak ada pemisahan
Atau masalah satu demi satu.
Rasa nikmat ialah persatuan antara sahabat dengan sahabatnya
Tangkaplah kaki ruh dan ikatkan dirimu kepadanya
Bentuk atau rupa adalah tampang dari kebebalan.
Kita ini sebenarnya satu dan hakikat kita satu pula
Di negeri ruhani kita tidak berkepala ataupun berbaki
Kita adalah satu inti dari kejadian, bagaikan matahari
Kita sebenarnya tidak cemar dan murni, ya bagaikan air.
Jika cahaya yang indah mulai mengambil bentuk
Ia akan menjadi banyak seperti bayangan benteng
Yang dipenuhi banyak jeruji besi.
Hancurkan benteng itu olehmu, gempur dengan meriam
Agar perbedaan hapus dari kerumunan bayang-bayang.


TAKDIR DAN IKHTIAR

Sering orang lari derita yang satu untuk jatuh pada deita yang lain
Sering orang menghindar dari ular hanya untuk berjumpa naga.
Manusia merencanakan sesuatu dan mulihatnya jadi perangkap bagi dirinya
Sebab apa yang pada mulanya dia sangka sebagai kehdupan
Ternyata malapetaka yang menyemburkan darah.
Dia mengunci pintu rumahnya sedangkan musuh ada di rumahnya
Rencana Fira’aun adalah kisah seperti itu
Karena dendam ia membantai ratusan bayi dalam kerajaannya
Padahal bayi yang akan jadi musuhnya kelak diasuh dalam rumahnya sendiri.


CINTA

Cinta tak bersemayam dalam ilmu dan dogma
Tidak dalam buku atau halaman buku
Apa pun kata orang, jalan itu bukan jalan cinta.
Ketahuilah dahan cinta itu menjulang di dunia fana
Namun akar-akarnya tertanam di alam baka.
Pohon cinta tidak tumbuh di langit atau bumi
Pun tanpa tangan dan kaki.
Telah kami singkirkan akal bulus
Telah kami kendalikan nafsu rendah
Sebab keduanya penipu yang tak bisa dipercaya.
Selama kau terpaut pada nafsu, ketahuilah!
Nafsumu akan menjelma berhala bagimu.
Jika kau telah menjadi pencinta dan orang yang dicintai
Nafsu tidak diperlukan lagi
Pelaut terombang ambing antara ketakutan dan harapan
Jika pelaut dan pelamb\pung kenyap
Tiada lagi harapan kecuali perahu karam
Syamsi Tabriz, kau laut dan mutiara dalam laut itu!
Wujudmu tiada selain rahasia Sang Pencipta!
Share:

0 komentar:

Posting Komentar